Jumat, 21 Juni 2013

Tehnik Lanjutan Bermain Gitar



Tips Bermain Gitar Tingkat Lanjut

Assalammu’alaikum ..

Dalam kesempatan kali ini saya akan berbagi tips agar para gitaris dapat memaksimalkan permainan gitarnya, terutama bagi mereka yang baru saja ingin melakukan recording pertama kalinya,tentunya tips yang saya tuliskan disni berdasarkan pendapat dan pengalaman saya, semoga setidaknya sedikit bermanfaat.
Dewasa ini banyak sekali kita temukan orang, yang orang – orang awam anggap pandai atau mahir bermain gitarnya, karena yang saya lihat penilaian “jago” yang ada di benak orang – orang awam dalam menilai permainan gitar adalah bagaimana seorang gitaris bisa bermain speed, tahu banyak chord, dan sebagainya. Biasanya pujian – pujian yang mendalam pada para gitaris yang dinilai seperti itu karena sang gitaris mampu bermain gitar dengan speed yang mengagumkan, biasanya dilakukan pada teknik picking dansweeping, istilahnya “bikin nge-down” para gitaris lain yang melihat permainannya, namun bagi gitaris yang benar – benar gitaris (baik permainannya, bunyi - bunyian yang keluar dari gitar yang dimainkannya sangat baik, unik, dan benar) itu bukanlah sebuah ukuran. Tetapi disini saya tidak bermaksud menganggap bermainspeed dalam gitar itu tidak penting, karena setiap solois gitar yang mendunia kebanyakan juga bermain speed, seperti John Petrucci, Yngwie Malmsteen, Paul Gilbert, Andy James, dan lain sebagainya. Pendapat saya, tanpa bermain speed pun, seorang gitaris bisa termasuk gitaris yang hebat dan dihebat – hebatkan.
Sebelumnya saya ingin memberi saran kepada para musisi terutama yang baru saja ingin melakukanrecording pertama kalinya untuk mengusai tempo sebuah musik, caranya dengan melakukan banyak latihan dengan menggunakan metronom sebagai bantuannya.

Saya membagi ada tiga kemampuan utama yang sering tidak terpikir dan dikesampingkan oleh para gitaris, namun pendapat saya justru ketiga kemampuan ini adalah tingkatan lanjutan bagi para gitaris yang sudah bisa bermain gitar (minimal sudah bisa memainkan sebuah lagu) dan sangat mendukung jika ingin melakukan recording pertama kalinya.

1. Tingkatan pertama adalah Touching


Istilah touching berasal dari bahasa inggris “touch”, yang artinya sentuhan. Dalam istilah bermain gitar, saya mengartikan touching adalah bagaimana bunyi nada yang dihasilkan oleh sentuhan jari seorang gitaris, seharusnya touching yang dilakukan seorang gitaris menghasilkan nada yang baik, tidak sumbang, tidak false, dan tidak flat sehingga enak didengar, tidak terdengar kaku. Touchingsangat baik diperhatikan sebelum melakukan recording, agar bunyi gitar pada musik yang dihasilkan tidak false, tidak kaku.


Touching yang dilakukan seharusnya baik pada kedua bagian, yaitu pada jari yang memegang pick (pemukul senar, biasanya tangan kanan), dan jari yang menekan senar (biasanya tangan kiri) . Tapi istilah touching kebanyakan lebih identik pada penggunaan jari yang menekan senar. Namun pendapat saya keduanya adalah penting.

Pada tangan pemukul senar, yang paling penting adalah seberapa baik pukulan dapat menghasilkan suatu bunyi yang baik, bunyi yang baik adalah tidak terdengar berantakan, artinya tidak ada senar yang tidak seharusnya bunyi demikian, namun bunyi. Agar tidak terdengar berantakan kedua tangan haruslah harmonis dan kompak. Selain itu seorang gitaris juga di tuntut untuk bisa mute (menghentikan bunyi) bagian senar yang tidak perlu bunyi, dalam mute juga butuh keharmonisan dari tangan yang menekan senar.

Pada tangan yang menekan senar, pada jari tangan inilah biasanya touching diidentikkan. Kriteria touching yang baik pada tangan ini biasanya terdengar dari seberapa bagus bunyi yang dihasilkan ketika melakukan bending dan vibrating nada, karena jika bending dan vibrating-nya bagus, otomatis touching-nya bagus. Dalam melakukan bending dan vibrating nada yang baik itu tidak mudah, jika seorang gitaris yang touching-nya belum baik, ketika melakukan bending danvibrating bunyinya sering tidak sampai nadanya, atau kelebihan nada, kemudian bunyinya terdengar kaku sehingga kurang enak didengar.

Untuk memperbaiki touching ini, disarankan sering melakukan latihan bermain gitar denganbacksound musik solois gitar yang terdapat banyak bending dan vibrating, dan lakukan terus latihan sampai bunyi terdengar sama persis dengan bunyi bending dan vibrating yang terdengar pada musik. Selain itu seberapa kuat tekanan jari pada senar juga sangat menentukan baiknya touching pada tangan ini.

2. Tingkatan kedua adalah Improving

Walaupun hanya dari desas desus, saya sering mendengar bahwa biasanya di tempat kursus – kursus gitar tes kelulusannya adalah bagaimana seorang gitaris melakukan improving, tentu dengan standarisasi yang ada di tempat kursus masing – masing. Yang di maksud improving disini adalah improvisasi nada dan teknik saat bermain gitar.
Improve artinya adalah improvisasi, yang dalam KBBI mempunyai pengertian pembuatan sesuatu berdasarkan bahan yang ada (seadanya). Pendapat saya, dalam bermain gitar improvisasi adalah pengadaan nada – nada yang dimainkan seorang gitaris untuk mengisi sebuah musik berdasarkan kemampuan teknik dan pengetahuan skala yang dimilikinya, serta kreativitasnya menyusun, mencampur nada sehingga nada yang dihasilkan unik, enak didengar, terdengar indah, dan harmonis dengan musiknya.

Seorang gitaris yang bagus di touching-nya tidak berarti pandai melakukan improvisasi, sebaliknya gitaris yang pandai improvisasinya tidak berarti bagus touching-nya, tapi saya di sini meletakkan tingkatan improvisasi di atas setelah touching, karena improvisasi itu lebih sulit dan lebih dihargai.

Untuk melakukan improving seorang gitaris dituntut harus bisa :

- Menguasai banyak teknik seperti alternate picking, legato, sweeping, typing dan masih banyak lagi lainnya, atau mungkin seorang gitaris yang hebat akan menciptakan teknik khasnya.

- Minimal sudah hebat jika menguasai tujuh skala modal yaitu : Ionian, Dorian, Frigia, Lydian,Mixolydian, Aeolian, dan Locrian. Setiap skala menghasilkan nada yang khas, atau mungkin seorang gitaris hebat akan menciptakan skalanya sendiri.

- Kreatif dalam menggabung – gabungkan teknik – teknik dan skala – skala yang menghasilkan bunyi yang unik, indah, dan enak didengar.


3. Tingkatan ketiga adalah Soul

Saya menyebutnya tingkatan teratas ini adalah soul, soul dalam bahasa Indonesia berarti jiwa, yang saya maksud soul disini adalah bagaimana seorang gitaris sudah bisa memainkan gitar dengan jiwanya, atau sejauh mana jiwanya dapat disekpresikan dalam bunyian nada – nada yang dimainkannya sehingga menghasilkan bunyi yang unik yang hanya dimilikinya sendiri. setiap gitaris yang sudah mampu mencapai tingkatan ini pasti mempunyai ciri tersendiri yang sangat khas dalam permainan gitarnya dan akan terdengar perbedaan bunyi yang khas pada masing – masing gitaris, karena beda jiwa beda pula nada yang dihasilkan, lalu biasanya akan menjadi referensi para gitaris lain yang masih pada tingkatan Improving. Yang dimaksud unik disini misalnya saya beri contoh : Joe Satriani, ketika orang mendengar salah satu instrumen solonya, orang sudah bisa menebak yang mengisi suara gitar di instrumen tersebut adalah Joe Satriani walaupun orang itu belum diberitahu intrumen solo siapa itu.

Selain itu jika seorang gitaris yang sudah dapat soul-nya, mereka akan menghasilkan nada – nada yang indah, yang enak didengar, nadanya sama sekali tidak terdengar kaku.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More